Hal
yang ingin saya bahas pada kesempatan ini tentang mamalia namun saya mengambil
salah satu contohnya yaitu tikus.
a. Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum
: Vertebrata
Ordo
: Rodentia
Famili
: Muridae
Genus
: Mus
Spesies
: Mus musculus
b. Morfologi
Tubuh terdiri atas bagian caput, truncus, cervix, cauda
serta extremitas liberae (anggota badan yang bebas) (Jasin, 1984).
Pada saat melakukan pengamatan pada kepala mencit
organ-organ yang dapat kami lihat yaitu mata, hidung (nares), telinga, kumis,
mulut dan gigi yang terdiri dari 2 buah pada bagian atas dan 2 buah pada bagian
bawah.
Ø Pada caput
mencit terdapat alat-alat sebagai berikut:
1) Rima oris,
yang di apit oleh labium (bibir). Labium superior terdapat rambut-rambut yang
kaku yang disebut vibrissae (misai). Di tengah bibir atas terdapat celah
sehingga gigi seri tampak dari luar.
2) Nares,
lubang hidung.
3) Organon
visus, terdiri atas bagian:
- Palpebrae
superior
- Palpebrae
inferior
- Kedua kelopak
di atas berambut
- Plica
semilunaris, terdapat pada sudut mata sebelah dorsal
- Auriculae,
daun telinga
- Porus
acusticus externus
Pada caput
terdapat rima oris (1) yang dibatasi oleh labium superior (bibir atas) dan
labium inferior (bibir bawah). Ditengah –tengah terdapat celah dan umumnya di
atas labium superior terdapat vibrissae (kumis atau rambut-rambut panjang yang
kaku). Di atas mulut terdapat nares (2) yang merupakan dua celah yang condong.
Organon visus (3) memiliki pelpebrae superior dan pelpebrae inferior dan
umumnya memiliki rambut halus, membrana nicitans pindah di pojok dekat hidung
dari biji mata atau sering disebut pelica seminularis. Dibelakang organon visus
terdapat auriculae atau pinnae (daun telinga) sebagai corong dari porus externa
(lubang telinga luar) yang selanjutnya ke alat pendengar (4) (Jasin, 1984).
Ø Truncus pada
Tikus
Saat pengamatan pada truncus dari tikus ini kami melihat
adanya bulu berwarna putih yang menutupi seluruh tubuh, kaki depan yang terdiri
dari 4 digiti, kaki belakang yang terdiri dari 5 digiti, anus dan ekor.
Tubuh Mamalia dibungkus oleh kulit yang ditumbuhi rambut,
kecuali pada telapak tangan dan telapak kaki (Pigeon, 2001).
Pada bagian badan terdapat thorax, abdomen, dorsum
glutea, pinenium, dan glanula mamae. Bagian truncus di lengkapi dengan empat
anggota gerak (tetrapoda) (Kastawi, 1992).
Di bagian belakang dari badan terdapat cauda dan anus
yang terletak sebelah ventral dari basis cauda. Di bawah cranialnya terdapat
urogenitalis. Pada hewan jantan terdapat pennis dengan sorotum yang berisi
testis, sedangkan pada hewan betina terdapat vulva sebagai celah yang dibatasi
oleh labia mayora dan labia minora (Boolootian, 1979).
Ø Penutup Tubuh
Penutup tubuh berupa kulit lunak dan tipis kecuali bagian
tertentu mengalami penebalan dan cornifikasi, misalnya telapak kaki hewan
tertentu. Pada umumnya seluruh kulit diliputi oleh rambut (Jasin 1984).
Pada tiap-tiap rambut dari papil dan dasarnya terdapat
pada suatu kantung yang disebut foliculus yang tertanam di dalam kulit dan
dibatasi oleh epidermis, masing-masing foliculus berhubungan dengan kelenjar
sebacious yang menghasilkan sekresi (sebun) untuk meminyaki rambut. Foliculus
terletak miring dalam kulit dan padanya terdapat musculus erector yang
menyebabkan bulu berdiri jika hewan itu kedinginan atau marah. Bulu atau rambut
dapat tumbuh pada bagian pangkal sedang sisanya merupakan benda mati. Rambut
atau bulu sebagai hasil dari derivat epidermis. Tiap-tiap rambut bila kita
teliti lebih seksama ternyata dari dalam keluar tersusun atas medula, certex
dan pembungkus sisi reticulair. Warna rambut tergantung pada butir-butir pigmen
yang terdapat dalam cortex (Hitam, putih, coklat, merah, dan kuning). Warna
biru sering disebabkan karena kombinasi efek pigmen dan gejala interverensi
sinar dari cortex cuticula (sisik reticulair) (Jasin 1984).
c. Anatomi
tikus
Sistem
pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan terdiri atas cavum oris, pharynx, oesophagus,
ventruculvus, intestinum dan anus.
Pada tikus sistem ekskresinya terdiri dari ginjal, kulit hati dan
paru-paru. Sistem pernapasan Sistem
ini terdiri dari cor, pulmo, bronchus, trachea, larynx, glandula sublingualis,
glandula submandibularis, glandula parotis. Sistem Reproduksi Sistem ini terdiri dari glandula mamae, fermur,
kepala susu, batang penis, clitosis, lekuk perineum, lubang vagina, anus, dan
skrotum. Sistem saraf
sistem ini terdiri dari lobus ultaklorius, gines, fisura lomentudinalis,
sulkus, kolpura kaudal gemina, serebrum, lobus sentraus, flokulus, lobus
lateralis.
d. Sistem
Gerak
Struktur anggota gerak atas (tangan) tikus
berfungsi untuk mengenggam. Pada struktur anggota gerak bawah (kaki) lututnya
relatif lebih besar dan berfungsi untuk meredam gaya-gaya yang bekerja pada
saat berjalan.Bentuk rongga dada yang dibentuk oleh tulang rusuk juga berbeda ,rongga
dada melebar ke arah ventral. Pada tikus dengan pergerakan quadropedal,
rangkanya berorientasi horizontal dengan bagian atas disebut bagian dorsal,
bagian bawah adalah ventral, bagian depan yang menghadap muka disebut anterior
dan bagian belakang yang mengarah ke ekor adalah bagian posterior. Secara umum
rangka pada tikus terdiri dari dua jenis yaitu tulang dan rawan. Tulang disusun
oleh sel-sel tulang dengan banyak matriks dan serabut kolagen serat kalsium dan
fosfat yang membuat strukturnya lebih kompak.Rawan tersusun lebih banyak
serabut kolagen.Dalam bergerak, tubuh juga disokong oleh struktur otot. Otot
pada animalia dibagi menjadi tiga yaitu : otot polos, otot rangka dan otot
jantung. Organ yang memiliki otot polos adalah organ yang bergerak tanpa
disadari dan bersifat terus menerus. Contohnya adalah otot pada saluran pencernaan
(usus,lambung dll). Pada otot polos terdapat satu inti sel disetiap selnya.
Otot rangka adalah otot yang menempel pada rangka badan dan pergerakkannya
dapat disadari sesuai keinginan. Dalam bergerak otot rangka dilengkapi oleh dua
rantai filament aktin/filament tipis dan banyak rantai filament myosin/filament
tebal. Otot rangka berbentuk seperti serabut dengan banyak inti yang terletak
di tepi. Otot jantung adalah otot yang membangun jantung dengan kerja yang
tidak disadari dan bersifat terus-menerus. Bentuk otot jantung berupa serabut dan
mempunyai percabangan. Setiap satu sel otot jantung terdapat satu inti sel
dimana setiap selnya dibatasi oleh plat yang disebut keping interkalar. Pada
setiap sel otot terdapat banyak mitokondria dan paling banyak terdapat pada
otot rangka. Hal ini berhubungan dengan fungsinya sebagai penghasil energi
untuk melakukan kerja.Selain dua sistem diatas, dalam bergerak, tubuh juga
disokong oleh sistem saraf.Sistem sarafnya dibagi menjadi dua yaitu sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua komponen
fungsional yaitu sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Sistem saraf
somatis membawa sinyal dari dan ke otot rangka dan biasannya berperan
pada stimulus eksternal (refleks). Sistem saraf otonom meregulasi lingkungan
internal dengan mengontrol pergerakan otot polos dan otot jantung serta organ
disgestif, kardiovaskular, ekskresi dan sistem endokrin. Sistem saraf otonom
dibagi lagi menjadi dua yaitu simpatis dan parasimpatis. Sistem simpatis dan
parasimpatis bekerja berlawanan.
e. Sistem
Pencernaan
Terdiri atas
saluran pencernaan atau kelenjar-kelenjar yang saling berhubungan.
Proses pencernaan
pada tikus yaitu:
Ø Pencernaan dimulut
dan dirongga mulut, makanan digiling menjadi kecil-kecil oleh gigi dan dibasahi
oleh saliva.
Ø Disalurkan melalui
foring dan asophogus.
Ø Pencernaan di
lambung dan diusus halus diubah menjadi asam amino, monosakarida, gliserida,
dan unsur-unsur dasar yang lain.
Ø Absorsi air dalam
usus besar akibatnya, isi yang tidak dicerna menjadi setengah padat (feses).
Ø Feses dikeluarkan
dari dalam tubuh melewati anus.
f.
Sistem
Ekskresi
Pada
tikus sistem ekskresinya terdiri dari ginjal, kulit hati dan paru-paru. Ginjal adalah
sepasang organ berbentuk biji kacang merah (sekitar 10 cm< panjang nya pada
manusia), yang merupakan organ utama untuk melakukan proses ekskresi.
Sedangkan paru-paru
tidak hanya berperan sebagai organ pernapasan tetapi paru-paru juga berperan
dalam sistem ekskresi sisa-sisa hasil metabolisme yang berupa karbondioksida
dan air dalam bentuk uap air. Sisa metabolisme dari jaringan diangkut oleh
darah menuju ke paru-paru untuk dibuang.Sedangkan hati merupakan kelenjar
terbesar dalam tubuh yang terletak dibagian kanan atas rongga perut. Hati selain
berperan dalam sistem pencernaan, juga berperan dalam sistem eksresi. Fungsi
hati dalam sistem ekskresi adalah menghasilkan empedu secara terus-menerus yang
ditampung dalam kantung empedu. Hati setiap hari menghasilkan empedu sebanyak
800-1000 ml. Empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolestrol,
fosfolipid, zat warna empedu, dan beberapa ion. Dan kulit merupakan organ
terbesar yang terdapat diseluruh permukaan tubuh dan terdiri dari beberapa
jaringan yang memiliki fungsi spesifik. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung
tubuh terhadap segala bentuk rangsangan. Selain itu, kulit juga berfungsi
sebagai alat ekskresi, yaitu untuk mengeluarkan keringat.
g. Sistem Pernapasan
Sistem
pernapasan (respirasi) tikus yaitu paru-paru
terletak didalam rongga dada. Bernapas kebanyakan dilakukan oleh diafragma
paru-paru mengembang. Sangkar selangka juga bisa menguncup sedikit ini
menyebabkan udara tertarik kedalam keluar paru-paru melalui trakea dan broknial
tubes yang bercabang. Disini oksigen meresap banyak masuk kedalam darah, dimana
akan diangkut oleh hemoglobin.
h. Sistem Sirkulasi
Jantung
mamalia terbagi menjadi 4 ruang,yaitu:
-2
atrium:1 atrium dekster(serambi kanan)
1 atrium sinister(serambi kiri)
-2
ventrikel:1 ventrikel dekster(bilik kanan)
1 ventrikel sinister(bilik kiri)
Sekat
diantara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi
percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2.
i.
Sistem Endokrin
Dalam tubuh tikus ada tujuh kelenjar
endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin
(anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
Hormon
|
Yg
menghasilkan
|
Fungsi
|
Aldosteron
|
Kelenjar
adrenal
|
Membantu
mengatur keseimbangan garam & air dengan cara menahan garam & air
serta membuang kalium
|
Hormon
antidiuretik
(vasopresin) |
Kelenjar
hipofisa
|
· Menyebabkan ginjal menahan air
· Bersama dengan aldosteron, membantu
mengendalikan tekanan darah
|
Kortikosteroid
|
Kelenjar
adrenal
|
Memiliki
efek yg luas di seluruh tubuh, terutama sebagai:
· Anti peradangan
· Mempertahankan kadar gula darah,
tekanan darah & kekuatan otot
· Membantu mengendalikan keseimbangan
garam & air
|
Kortikotropin
|
Kelenjar
hipofisa
|
Mengendalikan
pembentukan & pelepasan hormon oleh korteks adrenal
|
Ginjal
|
Merangsang
pembentukan sel darah merah
|
|
Estrogen
|
Indung
telur
|
Mengendalikan
perkembangan ciri seksual & sistem reproduksi wanita
|
Glukagon
|
Pankreas
|
Meningkatkan
kadar gula darah
|
Hormon
pertumbuhan
|
Kelenjar
hipofisa
|
Mengendalikan
pertumbuhan & perkembangan
· Meningkatkan pembentukan protein
|
Insulin
|
Pankreas
|
· Menurunkan kadar gula darah
· Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein
& lemak di seluruh tubuh
|
LH
(luteinizing hormone)
FSH (follicle-stimulating hormone) |
Kelenjar
hipofisa
|
· Mengendalikan fungsi reproduksi
(pembentukan sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi
· Mengendalikan ciri seksual pria &
wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit,
suara dan bahkan mungkin sifat kepribadian)
|
Oksitosin
|
Kelenjar
hipofisa
|
Menyebabkan
kontraksi otot rahim & saluran susu di payudara
|
Hormon
paratiroid
|
Kelenjar
paratiroid
|
Mengendalikan
pembentukan tulang
· Mengendalikan pelepasan kalsium
& fosfat
|
Progesteron
|
Indung
telur
|
Mempersiapkan
lapisan rahim untuk penanaman sel telur yg telah dibuahi
· Mempersiapkan kelenjar susu untuk
menghasilkan susu
|
Polaktin
|
Kelenjar
hipofisa
|
Memulai
& mempertahankan pembentukan susu di kelenjar susu
|
Renin
& angiotensin
|
Ginjal
|
Mengendalikan
tekanan darah
|
Hormon
tiroid
|
Kelenjar
tiroid
|
Mengatur
pertumbuhan, pematangan & kecepatan metabolism
|
TSH
(tyroid-stimulating hormone) |
Kelenjar
hipofisa
|
Merangsang
pembentukan & pelepasan hormon oleh kelenjar tiroid
|
j.
Sistem Koordinasi
Sistem ini terdiri dari lobus
ultaklorius, gines, fisura lomentudinalis, sulkus, kolpura kaudal gemina,
serebrum, lobus sentraus, flokulus, lobus lateralis. Sistem saraf pada mamalia,
secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain.
Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak.
Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus
optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal
menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (encephalon) terdiri dari beberapa
bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon,
lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.
k. Sistem Reproduksi
Alat reproduksi pada mamalia jantan adalah testis, vas deferens, penis.Pada
mamalia, sel telur dihasilkan oleh ovarium.Masa ovulasi pada tikus dapat
terjadi setiap 4 hari.Uterus adalah bagian alat kelamin mamalia betina yang
berfungsi sebagai tempat perkembangan embrio.Peristiwa meluruhnya dinding
endometrium beserta sel telur yang tidak dibuahi disebut menstruasi.
Peristiwa pelepasan sel telur dari ovarium
disebut ovulasi.Embrio dalam uterus dilindungi dari bahaya benturan dan
guncangan oleh air ketuban.Tempat penyimpanan dan pematangan sperma pada alat
kelamin pria adalah epididimis.
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar